Pemrograman
Imperative
Pemrograman
Imperatif adalah paradigma pemrograman yang mempunyai karakteristik berupa
status dan instruksi/perintah untuk mengubah status program. Status diwakili
oleh variabel sedangkan instruksi diwakili oleh statement.
Ciri-ciri
pemrograman imperatif yaitu :
- adanya
instruksi/command/perintah/kalimat-kalimat perintah
contoh : GOTO 10
- adanya
status yang berubah
contoh : dengan adanya perintah GOTO 10 maka status program akan
loncat mengerjakan statement yang ada di line number 10
Variabel dan Penugasan
Variabel adalah
identifier/pengenal yang berisi data yang dapat berubah-ubah nilainya di dalam
program.
Penugasan(Assignment) adalah suatu aksi yang menyebabkan peletakan atau
pemberian suatu nilai di suatu lokasi atau variabel.
Contoh : A = 3
(statement penugasan pada bahasa BASIC)
A := 3
(statement penugasan pada bahasa PASCAL)
Statement/Perintah Tidak Terstruktur
Statement/perintah
tidak terstruktur merupakan statement yang berisi perintah untuk mengerjakan
statement tertentu yang diidentifikasi dengan suatu label, baik menggunakan
statement GOTO bersyarat maupun tanpa syarat.
Contoh : program yang mengandung perintah tidak
terstruktur (bahasa BASIC)
10 LET A = 5
20 LET B = A + 1
30 GOTO 50
40 LET B = A * 2
50 PRINT B
60 END
Pemrograman Terstruktur
Pemrograman
Terstruktur merupakan suatu teknik yang memecah masalah besar menjadi lebih
kecil dan lebih mudah dipahami sehingga masalah yang besar dapat diselesaikan
dengan baik.
Contoh : Pascal,
Cobol, Bahasa C
Struktur Kontrol
Struktur
kontrol/struktur kendali merupakan struktur yang mengendalikan
statement/instruksi apa saja yang harus dikerjakan.
Ada tiga
struktur kontrol pada pemrograman imperatif, yaitu :
- Komposisi sekuensial
- Seleksi
- Iterasi
1.
Komposisi Sekuensial
Digunakan bilamana lebih dari sebuah statement yang harus dikerjakan
secara berurutan yang dipisahkan dengan menggunakan simbol/tanda khusus
tertentu, misalnya titik koma (;) dalam Pascal.
Contoh : Readln(N); Write(N);
2.
Seleksi
Statement penyeleksian kondisi menunjukkan bahwa suatu statement
akan dikerjakan bila suatu kondisi adalah bernilai benar.
3.
Iterasi
Statement Iterasi(perulangan) digunakan untuk memproses
statement-statement tertentu berulang kali.
Contoh : statement iterasi : While-Do, Repeat-until,
For-Do (bahasa Pascal)
Subprogram, Prosedur dan Fungsi
Subprogram
merupakan blok statement yang dapat dipanggil dari lokasi yang berbeda di dalam
program.
Prosedur dan
Fungsi adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai
subprogram(program bagian).
Yang membedakan
antara Fungsi dan Prosedur yaitu :
Ø Fungsi harus dideklarasikan dengan tipenya
Ø Suatu fungsi jika dijalankan/dipanggil
akan mengembalikan suatu nilai
Penanganan Eksepsi
(Exception Handling)
Eksepsi adalah suatu konstruksi suatu bahasa khusus untuk menangani keadaan
yang tidak terduga(biasanya adalah error); status keadaan error
Selama program berjalan, dapat terjadi sesuatu hal yang menyebabkan error.
Misalnya, array diberi nilai indeks yang melebihi nilai indeks yang sudah
dideklarasikan, atau suatu operasi aritmatika yang membagi suatu bilangan
dengan nol. Hal ini dapat mengakibatkan program berhenti tidak seperti yang
diinginkan dan biasanya menampilkan pesan kesalahan yang tidak jelas.
Bahasa pemrograman harus menyediakan fasilitas untuk mendefinsikan eksepsi,
mengenali kemunculan eksepsi dan menentukan kode-kode apa yang harus dieksekusi
ketika eksepsi muncul.
Penentuan atas kode-kode apa yang harus dieksekusi disebut Penanganan
Eksepsi (Exception Handling).
Contoh Penggunaan Eksepsi dalam bahasa C++
#include<iostream>
using namespace
std;
int main ()
{
try {
cout
<<”Masukkan Angka:”;
int
num;cin>>num;
if (num>10)
throw std :: exception ();
cout<<”Angka Kurang dari atau sama dengan 10”<<
endl;
}catch
(std::exception&S){
cout<”Angka
lebih dari 10”<<endl;
}
return 0;
}
No comments:
Post a Comment